KOPI, PADANG PANJANG -Walau suasana Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Calon Legislatif (Caleg) DPR/DPD RI dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota Periode 2014 – 2019 menjelang hari H terlihat persaingan semakin ketat dan memanas, akan tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi suasana di Kota Padang Panjang,karena sikap saling silaturahmi dan keharmonis antar sesama Caleg tetap terjaga .
“Kota ini milik kita bersama dan kondisi itu harus juga kita jaga bersama terutama kerukunan dan kenyamanan yang ada saat ini,” kata H. Syamsulrizal, SE. MM Caleg DPRD Padang Panjang Dapil 1 Padang Panjang Barat dengan nomor urut 5 dari partai Nasdem ketika diskusi hangat, Sabtu pagi (29/3) disalah satu buffet minuman di Kota itu.
Diskusi pagi Sabtu itu terlihat sedikit kaku dan Akademis. Karena hampir seluruh pengurus partai dan Caleg yang hadir pagi itu memang banyak yang bergelar akademis, seperti Drs. H. Hamidi yang juga Caleg dari partai Nasdem Dapil 1 Padang Panjang Barat dengan nomor urut 1, Erman ST Marlaut, S. Kom, I dan pengurus Parpol. Mereka sedikit kaku dalam membicarakan tentang bagaimana membangun Kota Padang Panjang kedepannya.
Menurut Erman ST Marlaut, S. Kom, I Kampanye Caleg tak harus dengan cara yang formalitas dalam mengerahkan massa, berkumpul lalu mendengarkan orasi yang disampaikan Caleg. Justru kegiatan kampanye yang dilakukan dengan cara berdiskusi seperti ini lebih baik.
“Meskipun ini bukanlah kampanye namanya, setidak – tidaknya masyarakat bisa tahu yang kita bicarakan adalah membangun peradaban kota Padang Panjang kedepan dan untuk mengwujudkan hal itu tentu harus ada Power/Kekuasaan tetapi bukan dengan cara membeli suara untuk merahi kekuasaan tersebut,” ujar Erman ST Marlaut, S. Kom, I dibenarkan Drs. H. Hamidi, H. Syamsulrizal, SE. MM dan Dt. Sumagek Caleg DPD RI.
Menurut Erman ST Marlaut, S. Kom, I, “Bagai mana mereka tidak akan merampok uang rakyat, karena sebelum jadi anggota dewan saja mereka suda dirampok oleh rakyat. Jadi kalau rakyat menginginkan wakilnya yang bersih, jujur dan amanah jangan tanyakan uangnya tetapi tanyakan visi misi Caleg tersebut bila perlu lakukan kontrak Politik yang intinya apabila tidak menjalankan amanah lebih baik turun,” kata Erman ST Marlaut tegas.
Hal senada juga digambarkan H. Syamsulrizal, SE. MM dampak dari poltik uang itu (Money Politics). “Akibat hanya menerima 100 atu 200 ribu rupiah atau lebih dari Caleg/Calon Kepala Daerah, alhasil akhirnya masyarakat yang teraniaya selama 5 tahun dan mereka juga tidak bisa disalahkan karena masyarakat yang minta uang sama mereka koq,” seloroh H. Syamsulrizal, SE. MM, yang juga dibenarkan Drs. H. Hamidi.
Akhirnya diskusi setiap pagi para Caleg di buffet minuman itu diikuti dan telah menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat Padang Panjang.
“Sebenarnya hal ini adalah salahsatu contoh yang baik untuk Caleg – Caleg yang lain. Mereka tidak menawarkan uang untuk dipilih melainkan program. Karena negri ini milik rakyat bukan untuk diperjual belikan nantinya oleh wakil rakyat,” kata Munaf, salah seorang tokoh muda yang hampir setiap pagi minum bareng di Buffet itu.