Payakumbuh, matarakyatnews.com–Masyarakat Ekonomi Asean 2015 harus dihadapi, mau tak mau dengan peningkatan skill, keterampilan, kapasitas, penguasaan bahasa asing, serta kualitas produk. Hal ini wajib dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Seluruhnya harus bersinergi demi tantangan MEA 2015 yang sudah di depan mata.
Ungkapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Sumbar Hj Emma Yohana yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, saat melantik dan mengukuhkan kepengurusan DPC Iwapi Kota Payakumbuh di gedung Pertanian Unand, Kamis (7/5).
Emma Yohana yang dipercaya selaku organisatoris wanita pengusaha nomor satu di Sumbar ini, juga menyebut keharusan Sumbar tidak lagi ditanya kesiapannya.
”Siap atau tidak, kita harus menghadapi MEA 2015 di akhir tahun ini. MEA yang berarti terjadinya perdagangan bebas antar negara di Asean, masuknya tenaga kerja asing yang membawa keahlian berstandar internasional. Kita, ya harus siap!” ujar Hj Emma Yohana yang berwajah keibuan ini.
Oleh Ketua Iwapi Kota Payakumbuh 2010-2015 Hj Murnayetti yang kembali menjabat ketua setelah aklamasi 100-an anggota, MEA harus dijadikan landasan untuk lebih maksimalkan kualitas dan standar keahlian tenaga kerja. Payakumbuh dengan banyaknya pengusaha kecil yang perempuan merupakan aset penting untuk dibangkitkan lebih tinggi lagi.
”Untuk itu, kami mengimbau kepada lembaga keuangan, perbankan, dan lainnya untuk memporsikan permodalan di sektor pengusaha wanita ini. Sebab, jumlah pengusaha wanita lebih banyak dan giat berusaha,” ujar Hj Murnayetti didampingi Ketua Pelaksana Yohandriwati Syamsu.
Kuncinya Bahasa
Sementara itu, mewakili Walikota, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Kerakyatan, dr Merry Yuliesday MKes mengatakan dalam sambutannya bahwa kunci sukses memasuki MEA 2015 adalah penguasaan bahasa asing, khususnya di bahasa negara-negara Asean.
”Saya memang tidak bisa. Kalau bahasa Melayu, bisa lah saya mengerti dan ucapkan. Lalu, bagaimana dengan bahasa Tagalognya Filipina, Thai-nya Thailand, mandarinnya Cina, atau bahasa lainnya. Sebagai sarana komunikasi, bahasa ini menjadi penting untuk dikuasai. Sebab bahasa Indonesia, sudah banyak yang negara asing menguasainya,” ujar Merry Yuliesday berbenar-benar.
Hadir pula dalam pelantikan dan pengukuhan pengurus Iwapi Kota Payakumbuh 2015-2020 ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Payakumbuh Ny Dr Henny Riza Falepi, Ketua Gerakan Organisasi Wanita Hj Kartini serta stakeholder kewanitaan lainnya di Payakumbuh.
Wajah gembira Hj Emma Yohana terpancar saat melihat optimisme pengurus Iwapi Payakumbuh. MEA bukan hambatan untuk maju, justru tantangan agar lebih kuat dan meningkatkan kualitas produk dan kualitas SDM.
Hj Emma Yohana melantik dan mengukuhkan kepengurusan Iwapi Payakumbuh 2015-2020 pun dengan semangat. Bahwa Payakumbuh sebagai kota dengan pengusaha wanita yang memiliki semangat, kreatifitas, serta optimalisasi menghadapi tantangan MEA 2015 dengan optimis dan sukses.
Bersama Hj Emma Yohana juga datang pengurus Iwapi Sumbar lainnya; Eti Kardinal, Nurhayati, Era, dan Emi. Iwapi Sumbar pun siapkan program dan kegiatan bagi peningkatan kulitas SDM para pengusaha wanita di Sumbar. Hidup Iwapi!(DSP)