Kab. Solsel, Matarakyatnews.com – Menurut Ketua Baznas Solsel, Syamsurizaldi, apresiasi dari pemerintah pusat tersebut berbentuk penghargaan Baznas Award 2015, yang diserahkan menteri agama; Lukman Hakim Saifudin pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se Indonesia di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (19/5) lalu.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja sama seluruh pihak, terutama Baznas di daerah ini. Kita berharap, kedeapnnya Baznas daerah ini agar lebih memantapkan program yang sudah dilaksanakan,” kata Syamsurizaldi di Solsel, Minggu (24/5).
Selaku pemegang amanah pengelola Baznas Solsel dengan dukungan pembinanya Bupati H. Muzni Zakaria, Wakil Bupati, H. Abdul Rahman, Sekda Solsel, Kaknkemenag, Syamsurizaldi terus mensinergikan program Baznas dengan program Pemkab Solsel.
Saat ini Baznas Solsel memiliki lima program kerja, yaitu Solsel Cerdas, Solsel Sehat, Solsel peduli, Solsel Taqwa dan Sosel Makmur.
Syamsurizaldi yang juga Kepala BP3MD Solsel itu manambahkan, sampai 31 Desember 2014, jumlah zakat yang terkumpul tercatat Rp 432.613.363. Target pengumpulan zakat tahun 2014 sebesar Rp 500.000.000, baru terealisasi Rp 462.151.849, atau 92,4%. Sementara pengumpulan zakat, rinciannya Rp 174.953.787 (37,9%) berasal dari SKPD, Instansi Vertikal dan BUMD, Serta dari UPZ Kecamatan yang merupakan gabungan dari Kantor Camat, UPTD, Sekolah-sekolah yang ada dikecamatan dengan rincian berdasarkan urutan besasarnya jumlah zakat yang dikumpulkan yaitu Pauh Duo Rp 59.739.483 (12,9%), Sangir Batang Hari Rp 56.089.129 (12,1%), Sangir Rp 48.697.694 (10,5%), Sangir Jujuan Rp 31.031.328 (6,7%), KPGD Rp 20.340.146 (4,4%) dan Sungai Pagu Rp 9.934.041 (2,1%).
Selanjutnya, zakat perorangan Rp 8.948.000 (1,9%).
Saldo dari pengurus BAZNAS yang lama sebesar Rp 29.538.486. Sehingga jumlah dana zakat yang dikelola yaitu Rp 462.151.849, dengan jarak lebih kurang enam bulan mulai akhir juli 2014 sampai akhir Desember 2014.
Pendistribusian zakat dilakukan dengan mempedomani SOP BAZNAS sesuai program kerja. Pendistribusian zakat berdasarkan urutan besarnya jumlah dana yang didistribusikan, yaitu untuk program Solok Selatan Cerdas Rp 102.900.000 (22,26%), Solok Selatan Peduli Rp 100.750.000 (21,8%), Solok Selatan Makmur Rp 85.500.000 (18,5%), Solok Selatan Sehat Rp 15.000.000 (3,24%). Kemudian Hak Amil untuk operasional Rp 81.992.500 (17,74%) dan Saldo kas Ep 60.509.349 (13,1%).
Sementara itu, zakat yang telah terkumpul dari tanggal 1 Januari sampai dengan 8 Mei 2015 sebanyak Rp 859.781.865 (delapan Ratus Limapuluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Delapan Ratus Enam Puluh Lima Rupiah). Zakat yang terkumpul berasal dari 29 Unit Kerja/UPZ dari 44 Unit Kerja/UPZ Potensial.
Potensi zakat yang berasal dari zakat profesi pegawai negeri sipil dan pegawai BUMD di Kabupaten Solok Selatan rata-rata minimal Rp 500.000.000 satu bulan, dan jumlah tersebut akan lebih besar lagi jika terkelola potensi zakat dari karyawan perusahaan swasta dan perorangan.
Seagai suatu proyeksi, pengumpulan zakat dari bulan ke bulan terus meningkat, dan target pengumpulan tahun 2015 antara Rp 2.000.000.000 s.d Rp 3.000.000.000.
Secara umum kendala yang dihadapi dalam pengumpulan zakat adalah masih kurangnya pemahaman tentang kewajiban pembayaran zakat dan pemayarannya melalui badan amil zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sampai dengan Akhir Desember 2014 dari 35 SKPD masih terdapat 14 SKPD yang belum mengumpulkan zakatnya melalui BAZNAS. Jumlah SKPD yang belum mengumpulkan zakat terus berkurang, dimana pada awal Mei 2015 ini, dari 44 Unit Kerja dan UPZ Potensial untuk zakat profesi maka yang belum mengumpulkan zakatnya yaitu sebanyak 9 SKPD ditambah PDAM(BKD, BPM PPrKB, Dinas PU, Dinas Budparpora, Kantor Satpol PP, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Perpustakaan dan Arsip serta PDAM) termasuk beberapa sekolah dan madrasah.
Kemudian untuk Instansi Vertikal yang belum mengumpulkan zakat melalui BAZNAS yaitu; Polres Solok Selatan, Kajari Padang Aro, Pengadilan Agama Muara Labuh, Kantor BPN Kab. Solok Selatan dan BRI. Dari zakat yang terkumpul tersebut juga terdapat zakat perorangan yang jumlahnya cenderung meningkat dari waktu-waktu.
Sementara itu dalam pendistribusian zakat, kendala yang dihadapi adalah belum tersedianya data potensi mustahiq dan terbatasnya jumlah porsonil yang melaksanakan verifikasi lapangan. Disamping itu, masih dirasakan kurangnya sosialisasi kepada para muzakki dan mustahiq tentang pengelolaan zakat melalui BAZNAS.
Sementara itu, Bupati H. Muzni Zakaria ditempat terpisah, mengapresiasi para pengurus dan pengelolah Baznas Solsel yang telah melakukan berbagai usaha untuk lebih pahamnya masyarakat Solsel menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat resmi ini. Kepada para PNS dilingkungan Pemkab Solsel, Muzni Zakaria mengimbau untuk menjadi motor penggerak dan menjadi pahlawan pengumpul zakat melalui Baznas.
Harapan tersebut dikarenakan, dana yang terkumpul akan dikembalikan kepada masyarakat kita yang betul-betul membutuhkan (mustahiq) yang sudah pasti dari keluarga miskin dan yang masuk dalam ketentuan sebagai penerima zakat.(jn/ss)