BATAM – ”Sejarah adalah bagian dari perkembangan suatu negara. Penting untuk mempelajarinya agar tidak lepas dari akar nenek moyang,” begitulah Pak Ahmad mengatakan.
Beliau merealisasikan hasratnya tentang pentingnya sejarah melayu dalam sebuah buku yang berjudul Sejarah Melayu, dicetak untuk pertama kali pada bulan Desember tahun 2014. Isi dari buku setebal 623 halaman itu, Dahlan memaparkan secara terperinci sejarah Melayu. Bukan hanya Melayu di Indonesia, tapi juga di negeri-negeri tetangga.
”Tidak mudah mencari referensi mengenai Melayu di Indonesia dan negara-negara yang serumpun dengan kita,” ulasnya. Dengan dasar itu pula, Dahlan membuat buku yang juga merupakan bagian dari tesis untuk merengkuh gelar PhD dari University of Malaya.
Dahlan menjelaskan, meskipun kita mengklaim diri sebagai bangsa Melayu, tidak banyak yang mengetahui sejarah dan asal muasal bangsa melayu.
Proses Penggarapan buku sejarah Tentang Melayu sampai akhirya selesai tidaklah dalam waktu singkat Dahlan menggarapnya, dibutuhkan waktu selama lima tahun, baik mencari refferensi yang sesuai bukan hanya dari indonesia, refferensi yang diperoleh juga bersal dari negara lain https://www.buymyhouse7.com
Buku tersebut bersampul hijau dengan gambar Masjid Penyengat yang berada di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, diluncurkan di Batam, Jakarta, Kuala Lumpur, dan Singapura, buku itu sampai sekarang atau dalam waktu dua bulan sudah terjual sekitar 2 ribu eksemplar. Tidak hanya terjual, Dahlan mengatakan bahwa buku tersebut sudah menjadi referensi dan kurikulum nasional di Malaysia. Meski banyak yang menilai buku itu termasuk lengkap, Dahlan menjelaskan.