Gelandang anyar Manchester United (MU) Paul Pogba mengaku memiliki rasa hormat yang tinggi kepada manajer legenda timnya yakni Sir Alex Ferguson. Meski sempat dikecewakan, Pogba menyebut Ferguson sebagai manajer terhebat dalam sejarah sepakbola.
Sebelum kembali bergabung bersama MU pada 2016, Pogba pernah berseragam Red Devils pada musim 2011-2012. Sempat mencicipi tim U-18 dan U-23, Pogba naik ke tim senior pada paruh kedua musim 2011-2012.
Pada satu pertandingan tepatnya ketika MU bersua Blackburn Rovers, II Polpo –julukan Pogba– sempat merasa dikecewakan oleh Ferguson. Saat itu Red Devils –julukan Man United– tengah dilanda krisis pemain tengah.
Paul Scholes telah memutuskan pensiun, sementara Michael Carrick dan Darren Fletcher sedang mengalami cedera. Namun, alih-alih memilih Pogba untuk ditempatkan di lini tengah, Fergie, demikian julukan Ferguson, justru memilih menurunkan Rafael Da Silva yang notabene berposisi sebagai fullback kanan.
Pogba yang kesal, akhirnya meninggalkan MU pada akhir musim 2011-2012 ke Juventus secara gratis. Setelah sukses besar bersama Juventus, Setan Merah kembali meminang Pogba dengan memecahkan rekor transfer dunia yakni 89 juta pounds atau sekira Rp1,5 triliun!
“Hormat yang besar, Fergie adalah manajer terhebat dalam sejarah sepakbola. Saya tak memiliki masalah dengannya. Masalahnya, mungkin saya hanya ingin bermain. Namun, Fergie berpikiran terlalu cepat bagi saya untuk bermain. Akan tetapi, saya siap untuk bermain saat itu,” jelas Pogba mengutip dari Sky Sports, Jumat (19/8).
“Meski demikian, saya ingin belajar banyak darinya. Saya selalu menghormatinya dan ingin bertemu kembali dengannya,” urai mantan pemain Le Havre itu.
Pogba mengaku kembali bergabung dengan MU sudah menjadi impian besarnya saat pergi ke Juventus. Dan, kini impian tersebut sudah terwujud. “Comeback ini menunjukkan bahwa meski saya meninggalkan Manchester United tapi pikiran saya masih tertinggal di sini,” kata pemain internasional Prancis itu. “Jujur, saya selalu menyukai Manchester United. Saya hengkang hanya karena saya ingin bermain dan saya ingin memberikan bukti pada dunia, menunjukkan pada MU, bahwa saya siap untuk bermain dan termotivasi,” tandasnya.