Seorang hakim di Brasil mengeluarkan surat perintah yang melarang perenang Amerika Serikat, Ryan Lochte dan James Feigen, meninggalkan negara itu sampai polisi selesai meminta kesaksian dan bukti-bukti atas kasus perampokan yang menimpa mereka.
Lochte, Feigen, dan dua anggota tim renang AS lainnya mengatakan dirampok oleh pria bersenjata di dalam taksi di Rio.
Media setempat melaporkan Lochte sudah meninggalkan Brasil sebelum surat perintah itu keluar.
Lochte turun dalam dua pertandingan di Olimpiade Rio dan memenangkan medali emas untuk gaya bebas estafet 4×200 meter.
Sedang Feigen -yang diperkirakan masih berada di Brasil- meraih medali emas untuk gaya bebas estafet 4×100 meter.
Kesaksian ‘tidak konsisten’
Laporan atas kasus ini dari awal sudah membingungkan.
Lochte pertama kali memberitahu NBC TV Amerika Serikat tentang kasus itu, tapi juru bicara Komite Olimpiade Internasional, Mark Adams, mengatakan laporan perampokan ‘sangat tidak benar.’
Lochte sendiri mengatakan kepada polisi bahwa dia bersama James Feigen, Gunnar Bentz dan Jack Conger sedang menghadiri pesta tim Olimpiade Perancis pada Sabtu malam.
Dia mengatakan saat perjalanan pulang ke perkampungan atlet Olimpiade, taksi mereka dihentikan pria yang ‘menyamar’ sebagai petugas polisi dan salah seorang pria menodongkan senjata ke kepalanya dan merampok uang dan barang-barang pribadi mereka.
Namun, polisi yang menginvestigasi kasus itu mengatakan tidak menemukan bukti-bukti perampokan. Mereka juga mengatakan laporan perenang-perenang itu tidak konsisten.
Lochte dan Feigen mengatakan kepada polisi, mereka dan rekan-rekan renangnya kembali ke ‘kampung Olimpiade’ pada 04:00 waktu setempat. Tapi, rekaman CCTV memperlihatkan mereka kembali pada 07:00 waktu setempat.
Polisi juga mengatakan Feigen dan Lochte memberi kesaksian yang berbeda tentang jumlah pria yang merampok mereka.