Perusahaan layanan aplikasi taksi berbagi untuk pertama kalinya mengizinkan pengguna memanggil mobil tanpa pengemudi pada bulan ini.
Menurut kantor berita Bloomberg Businessweek, Kepala Eksekutif Uber, Travis Kalanick, mengatakan peluncuran jasa itu akan dilakukan di Pittsburgh, Amerika Serikat.
Awalnya, kendaraan akan didampingi seorang pengemudi, yang dapat mengambil alih kemudi jika dibutuhkan dan menjadi pemantau.
Nantinya, Uber berharap dapat menggantikan jutaan pengemudinya, seperti disampaikan oleh Bloomberg.
Lebih dari satu juta orang mengemudi mobil yang terkait dengan aplikasi Uber namun tidak secara langsung diperkajakan perusahaan tersebut.
Seorang juru Uber mengatakan Volvo sudah mengirimkan sejumlah kecil perangkat mobil XC90 yang dilengkapi sensor, yang akan digunakan untuk masa percobaan awal.
Sebelumnya Uber menggunakan mobil Ford Fusions yang dimodifikasi untuk teknologi mobil tanpa supir.
Kolaborasi dengan Volvo
Bagaimanapun, Volvo sudah menegaskan berpartisipasi dalam ‘proyek gabungan’ bersama Uber.
“Baik Uber dan Volvo akan menggunakan basis kendaraan yang sama untuk tahapan lanjutan dari strategi kendaraan otomatis mereka,” kata perusahaan.
“Ini akan melibatkan Uber untuk menambahkan sistem pengemudi otomatis yang dikembangkan ke kendaraan berbasis Volvo.”
Para teknisi dari kedua perusahaan akan berkolaborasi dalam proyek tersebut, kata perusahaan itu.
“Kerjasama ini sudah menempatkan Volvo di jantung dari revolusi teknologi dalam industri otomotif,” kata Hakan Samuelsson, presiden dan kepala eksekutif Volvo.
Pemberitaan Bloomberg menyebutkan bahwa kesepakatan dengan Volvo tidak eksklusif, dan Uber berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat mobil lain di masa depan.