Sabtu , 14 Desember 2024
Breaking News
ilustrasi kuliner sehat

9 Tip Wisata Kuliner Sehat

 

9 Tip Wisata Kuliner Sehat

Selain citarasa makanan yang lezat pada restoran atau rumah makan – yang sedang naik daun karena review dengan poin baik dari berbagai periset makanan – pesan kami, jangan lekas meminggirkan sisi kesehatan. Anda tidak mau malah jatuh sakit sepulang dari wisata kuliner, bukan?

Berikut ini kami sajikan beberapa langkah yang mesti Anda perhatikan ketika melakukan wisata kuliner.

1.    Kandungan gizi. Referensi lokasi wisata kuliner yang bersih dan bergizi bisa Anda jadikan pertimbangan utama. Misalnya, yang menyajikan susu madu jahe panas, cah sayuran, sup ikan tuna, sup  brokoli, jus buah atau sayuran segar, soto ayam kampung dan sebagainya. Makanan yang dikukus atau  direbus tentu akan lebih sehat daripada yang digoreng, apalagi jika wajan penggorengannya sudah menghitam. Hindari junk food. Meskipun menggiurkan, jenis-jenis sajian tadi berpotensi menyebabkan kanker dan meningkatkan kadar kolesterol darah Anda. Seafood bisa jadi pilihan, karena rendak lemak dan rendah sodium. Anda bisa memesan seafood dengan berbagai cara, dibakar, dikukus, dipanggang atau ditumis.

2.    Rencana tujuan.
Sebelum berangkat wisata kuliner, rencanakan tujuan tempat makan Anda dan makanan apa yang akan Anda pesan. Akan lebih mudah memilih makanan yang sehat, jika Anda sudah memutuskan beberapa waktu sebelumnya, bukan secara mendadak saat di restoran.

3.    Menu restoran tujuan.
Kebanyakan restoran sudah memiliki website, dan mereka kerap mencantumkan menu di sana. Hal itu menjadi keuntungan buat Anda, karena pada halaman website tersebut biasanya dicantumkan menu-menu yang dijadikan selling point restoran tersebut. Misalnya, Restoran A yang hanya menyajikan bahan-bahan organik, atau Restoran B yang terkenal karena menggunakan minyak goreng non-kolesterol.

4.    Air putih di sela makan. Minum air putih ketika makan akan membuat Anda rileks dan bisa lebih menikmati makanan. Selain itu, otak Anda merespons pesan lebih baik ketika tubuh sudah merasa kenyang. Jadi, patokannya bukan dari makanan yang ludes di piring Anda.

5.    Kondisi perut.
Hindarkan tiba di restoran tujuan dengan perut lapar berat. Kondisi itu akan membuat Anda panik, dan akhirnya membuat Anda tidak bisa memesan makanan secara bijak. Ingat, selain lezat, menu yang menyehatkan adalah yang Anda cari.

6.    Porsi makan. Beberapa restoran atau rumah makan menyajikan makanan dengan porsi yang sebenarnya cukup untuk dikonsumsi oleh dua atau tiga orang. Maka untuk menghindari perut terlalu kenyang, pesanlah porsi yang lebih kecil, atau berbagi porsi makanan dengan rekan Anda.

7.    Jenis minuman yang dipesan. Seperti kita ketahui, beberapa jenis minuman memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Sebagai contoh, minuman bersoda berukuran besar memiliki sekitar 300 kalori. Solusinya, Anda bisa memesan soda diet, air putih, es teh tawar, atau air mineral. Selain minuman bersoda, minuman jenis shake mengandung lemak jenuh dan 800 kalori.

8.    Berbagi makanan/minuman. Berbagi minuman lewat botol atau gelas yang sama mengarah ke pertukaran air liur. Dan kuman-kuman yang dapat menimbulkan demam, herpes, bahkan meningitis, ternyata dapat berpindah tempat melalui proses regukan pada media yang sama. Hal itu dijelaskan oleh dokter Thomas P. Connelly, seperti dilansir melalui Huffington Post.

9.    Kebersihan restoran. Terakhir, dan tetap yang paling utama, adalah kebersihan restoran atau rumah makan yang Anda kunjungi. Coba perhatikan kembali sistem sanitasi restoran, serta proses mereka menyimpan dan menagani makanan. Keputusan ada di tangan Anda, untuk tetap tinggal, atau melupakan rekomendasi tentang restoran yang menyajikan makanan enak, namun lokasinya kotor.

loading...

Lihat Juga

Pasar Ramadhan

Batam sabtu 27 mei 2017 Hari pertama puasa Ramadhan belum begitu ramai mungkin disebab kan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *