Seorang mantan pasukan elite Angkatan laut AS, Navy Seal, yang menulis buku laris tentang perannya dalam serangan yang menewaskan Osama bin Laden, sepakat untuk membayar hampir $7juta (Rp185 miliar) kepada pemerintah karena melanggar perjanjian non-disclosure, perjanjian untuk tutup mulut.
Matt Bissonette tidak mendapatkan izin dari Pentagon untuk bukunya No Easy Day yang diterbitkan pada tahun 2012.
Dia telah sepakat untuk menyerahkan semua keuntungan dan royalti, serta hak pembuatan film dan honor sebagai pembicara.
Sebagai gantinya, pemerintah akan menghentikan semua gugatan lainnya.
Pemimpin al-Qaeda, bin Laden, tewas dalam serangan oleh Navy Seal, Mei 2011 di rumahnya di Abbottabad, Pakistan, dan mayatnya dimakamkan di laut.
Para anggota Navy Seals biasanya terikat pada ketentuan untuk bungkam dan tidak melakukan pengakuan terbuka atas tindakan mereka.
Dalam penyelesaian yang diajukan di pengadilan distrik di negara bagian Virginia, Bissonette mengakui ia tidak menyerahkan bukunya untuk dikaji terlebih dahulu sebelum diterbitkan.
Dia juga meminta maaf, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah bertindak mengikuti saran yang keliru dari pengacaranya.
“Itu adalah kesalahan besar yang saya tegaskan, jangan dilakukan lagi oleh siapapun,”
“Meskipun saya tidak pernah berniat untuk membahayakan mantan rekan-rekan saya, sekarang saya mengakui bahwa tidak meminta ulasan pra-publikasi bisa menempatkan mereka dan keluarga mereka pada risiko yang lebih besar, yang karenanya saya sungguh-sungguh meminta maaf.”
Mantan anggota komando, yang menulis dengan nama samaran Mark Owen, diberi waktu empat tahun untuk membayarkan seluruh uang yang disepakati itu kepada pemerintah, lapor kantor berita Associated Press.
Disebutkan pula, ia diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan uang $100.000 atau sekitar Rp1,3 miliar lebih yang diperolehnya dari honor presentasi yang menggunakan slide tanpa persetujuan Pentagon.
Paparannya tentang serangan Abbottabad dipertanyakan oleh anggota lain dari elite unit 6 Tim Seal yang melancarkan operasi itu. Mereka memiliki versi yang berbeda tentang bagaimana Bin Laden ditembak mati.