Kab. Solsel, Matarakyatnews.com – Sepanjang jalan raya Muara Labuh – Padang Aro, satu persatu sudah terlihat baliho para calon yang akan bertarung untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Solsel periode 2015-2020.
Paling dominan yang terlihat adalah baliho Edi Susanto yang siap maju menjadi calon Wakil Bupati. Baliho polikus PAN Solok Selatan ini hampir sepenuh nagari terpajang, meski pada baliho tersebut hanya ada foto Edi Susanto dengan dua logo partai, yaitu Partai Golkar dan Partai PAN.
Selain baliho Edi Susanto itu, terlihat juga Boy Iswarmen (calon bupati) dan Fahril Murad (calon wakil bupati) yang siap bertarung lewat jalur independen untuk Pilkada Solsel.
Sementara bupati incumbent H. Muzni Zkaria, meski belum memajang baliho, tetapi ditiap kesempatan telah menyampaikan pada banyak masyarakat prihal dirinya kembali siap maju dengan pasangannya H. Abdul Rahman yang saat ini juga wakil bupati.
Tercatat beberapa kandidat lain yang juga siap meramaikan pesta Pilkada Demokarasi Solsel. Diantaranya ada nama Ketua DPD Partai Golkar; H. Khairunas (calon bupati), Ketua MPW PKS Sumbar; H. Nurfirmanwansyah (calon bupati), tokoh perantau Solsel dari Pekanbaru; H. Mhd. Tulus (calon bupati).
Sementara beberapa nama lain yang mencalonkan diri jadi wakil bupati tercata nama Yuli Sastra John (birokrat Pemkab Solsel), St. Mahesal (perantau Solsel dijakarta), H Mursiwal (Ketua Partai Nasdem Solsel), Noviar Dt. Rajo Endah (Ketua LKAAM Solsel), Adi Nasri (Ketua Partai Demokrat Solsel).
Beberapa tokoh masyarakat yang berhasil dimintai keterangannya terkait calon pemimpin Solok Selatan periode 2015-2020 ke depan mengatakan, Solok Selatan sebaiknya dapat dipimpin oleh orang yang memiliki pengetahuan banyak terkait potensi Solok Selatan untuk memperbaiki perekonomia masyarakat.
Selain itu, Solok Selatan harus dipimpin oleh orang yang tegas dan tanggap terhadap persolaan yang dihadapi masyarakat. Yang tidak kalah pentingnya, Solok Selatan harus punya pemimpin yang memiliki latar belakang kepamongan.
Hal itu penting dalam rangka mensinergikan program pemerintah dengan yang dibutuhkan masyarakat. Jangan biarkan potensi alam Solsel ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja dan tidak pula ada masukan untuk pendapatan daerah.
Sutan Syahjohan Dt. Cinto kayo, salah seorang tokh masyarakat KPGD kepada Singgalang dalam suatu perbincangan mengatakan, Solok Selatan sudah saatnya oleh orang yang memiliki wawasan terkait potensi Solsel. Satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah peran wakil bupati, harusnya betul-betul jalan sebagai pengontrol pembangunan daerah.
“Kita mau wakil bupati, khususnya orang yang betul-betul paham birokrasi dan memiliki ketegasan untuk mengevaluasi SKPD yang dipimipinnya,” tutur mantan anggota DPRD Solsel periode 2004-2009 ini. (jn)