Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan Catatan Akhir Pendapatan kota batam khusus sektor pariwisata , menyumbang Rp 127 miliar, setara 21,02persen dari total keseluruhan, diantaranya ditopang dari pajak hotel, restoran, dan pajak hiburan. Peningkatan ini, tidak terlepas dari meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Batam. Angka ini juga menunjukan peningkatan terlihat dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 18 persen atau Rp 106 miliar.
Berdasarkan statistik data, dari tahun ke tahun ada peningkatan lanjut Rudi, menempatkan Batam sebagai daerah ketiga terbesar penyumbang wisman di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Karena itu Pariwisata Batam memiliki banyak potensi untuk terus digali yang sebagian di antaranya sudah dikembangkan.
“Di Batam ada wiisata budaya, wisata bahari, wisata olahraga, wisata belanja, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata religi, ekowisata dan wisata perkebunan, serta Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE),” katanya. oleh karena itu, untuk terus mendorong percepatan pembangunan pariwisata, saat ini pihaknya menyusun Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Rippda) Batam yang di dalamnya dibagi menjadi tiga zona.
“Ada tiga zona pengembangan industri pariwisata di Batam. Kawasan Pembangunan Pariwisata (KPP), yaitu KPP Pulau Batam, KPP Pulau Bulang dan Pulau Belakangpadang, serta KPP Pulau Galang dan Pulau Galang Baru,” kata Rudi.