MataRakyatNews.com Informasi Berita Daerah Terbaru
Muhamad Waldi, kontraktor proyek pengadaan Pakaian Dinas Harian (PDH/Linmas) di Satpol PP Kepri tahun 2014, divonis majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjungpinang selama 3 than 6 bulan penjara dalam sidang, Kamis (25/8) malam.
Disamping vonis tersebut, M Waldi juga dikenakan hukuman denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan, serta diwajibkan untuk membayar Uang Pengganti (UP) kerugian negara senilai Rp1, 337.572.591 miliar.
“Jika tidak sanggu mambayar, melalui penyitaan seluruh harta kekayaan terdakwa tersebut, maka dapat dikenakan hukuman tambahan selama 2 tahun penjara,” ucap ketua majelis hakim dipimpin Zulfadly SH MH dalam membacakan amar putusannya.
Vonis terhadap terdakwa Waldi tesebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) sebelumnya selama 5 tahun penjara. ditambah denda Rp50 juta subsider 3 bulan penjara.
JPU juga menuntut terdakwa untuk membayar UP kerugian negara senilai Rp1, 337.572.591. Jika tidak sanggup membayar, maka diganti hukuman selama 2 tahun dan 6 bulan penjara.
Majelis hakim menilai, terdakwa M Waldi terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melanggar ketentuan Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Terhadap vonis tersebut, terdakwa Waldi didampingi penasehat hukumnya (PH) Sri Ernawati SH masih menyatakan fikit-fikir, termasuk JPU, selama 7 hari batas waktu yang diberikan oleh majelis hakim untuk menyatakan sikap selanjutnya.
Sementara, dalam perkara yang sama, yang melibatkan mantan Kepala Satpol PP Provinsi Kepri, Usman Taufik (UT), melalui sidang terpisah, belum menerima vonis dari majelis hakim. Agenda sidang terdakwa Usman Taufik masih beragendakan replik dari jaksa. Sebelumnya, terdakwa dituntut jaksa dengan hukuman selama empat tahun dan enam bulan penjara.
