Tiap harinya, makin banyak mengunjungi Jembatan Tengku Fisabililah atau lebih populer dengan nama Jembatan Satu Barelang. Tapi kunjungan ini, banyak disalahgunakan berbagai pihak, salah satunya menggunakan sebagai tempat bunuh diri.
Tercatat sudah ratusan orang yang bunuh diri di jembatan tersebut. Hal ini menjadi perhatian pihak kepolisian. Nantinya pengamanan dan mobil patroli akan lebih sering mendatangi jembatan tersebut.
“Sudah menjadi perhatian Polisi. Baik Polresta Barelang maupun Polda Kepri untuk tindakan antisipasi,” kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono, Sabtu (20/8/2016).
Ia mengatakan walau adanya pengamanan atau patroli, pihak kepolisian tak bisa sepenuhnya selalu ada di jembatan tersebut. Dan niat bunuh diri yang dilakukan, juga sulit terdeteksi. “Kami juga belum tentu selalu ada,” ungkapnya.
Hartono merasa masyarakat sekitar juga harus lebih ekstra peduli, dengan kondisi sekitarnya. Bila terlihat orang-orang yang tindaknya mencurigakan, haruslah di tanya maksud dan tujuannya. Sebab bisa saja orang-orang tersebut, melakukan tindak bunuh diri. Dengan masyarakat yang tidak apatis, maka tindakan bunuh diri ini bisa dapat diantisipasi.
Hartono berharap setiap masyarakat Batam dapat meningkatkan keimanan masing-masing. Sehingga setiap problema hidup, dapat diselesaikan dengan baik. Tanpa harus berniat mengakhiri hidup.
“Jangan terpengaruh ajakan-ajakan yang menyesatkan, yang tidak sesuai ajaran agama,” ujarnya.
Ia berharap meningkatnya pengamanan polisi dan masyarakat yang saling peduli. Diharapkan kejadian bunuh diri tak terulang kembali.