Jakarta, Matarakyatnews.com – Rachmawati Soekarnoputri masih tetap menganggap Jokowi adalah bonekanya boneka. Di tangan Presiden Jokowi, bangsa dan negara Indonesia tidak tambah maju, melainkan akan lebih hancur.
“Dia bonekanya boneka, contoh kongkrit sudah jelas. Ini (Jokowi) tak bisa menyelesaikan Indonesia, karena dia sebagai froksi kapitalis,” kata Rachmawati di sela-sela acara Haul Bung Karno ke 45 di kediamannya, Jakarta Selatan, Minggu (20/6).
Menurut pandangan Rachmawati, di tangan Jokowi KPK sebagai lembaga penegak hukum untuk memberantas korupsi menjadi mandul. Selanjutnya, keutuhan NKRI secara perlahan tapi pasti menjadi hancur di pemerintahan Presiden Jokowi.
“Saya sudah memberikan warning, waktu pilpres, ini grand desain dari negara luar,” tegasnya.
Rachmawati menganggap Jokowi sebagai presiden hanya sebagai boneka bonekanya PDIP. Jokowi dan PDIP tidak sungguh-sungguh menjalankan amanat dan cita-cita sang proklamator, Bung Karno.
“Dari sejak awal saya mungkin orang yang paling keras dan lantang mengatakan, waktu jelang Pilpres setelah Jokowi dengan JK, saya mengatakan andai ini terpilih sangat berbahaya. Alasannya Jokowi tak lain yang diamini Megawati sebagai pesuruh partai,” jelas Rachmawati.
Putri Bung Karno itu menantang Presiden Jokowi untuk berhenti berbohong. Apa yang dilakukan Jokowi dalam memerintah tidak sesuai dengan ajaran nawacita dan trisakti Bung Karno.
“Ayo berani gak saya tantang Jokowi itu. Stop bohong-bohong itu, sebagai kepala negara kok bohong, gak konsisten. Saya bicara ini bukan artinya sebagai subjektifitas tapi objektif, sebelum pilpres,” tegas Rachmawati.
Oleh karena itu, dia mengingatkan rakyat agar segera mengganti Jokowi sebagai presiden. Pendukung-pendukungnya di kala pilpres tentunya juga banyak yang kecewa bila yang dipilihnya ternyata tak memberikan bukti atas janji-janji kampanyenya.
“Ganti pemerintahan, pemerintahan harus diganti, harusnya bisa dengan kesadaran rakyat,” tutupnya. (jn)