Keluarga besar Hesti Susilawati binti Subagyo (sebelumnya tertulis Hestii Subagyo sesuai nama di facebooknya, red), calon pengantin yang menjadi korban tenggelamnya pompong penyeberangan Tanjungpinang ke tempat wisata Penyengat, Minggu pagi (21/8/2016), histeris mendapati Hesti dan keluarganya yang lain terbujur kaku di RSUD Kota Tanjungpinang.
”Ya Allah cobaan apa ini,” ujar Muhammad Rohib, keluarga Hesti begitu melihat satu per satu jenazah keluarganya.
Tangisnya makin menjadi-jadi begitu membuka kantung mayat yang ternyata berisi mayat Hesti. “Ini adik ipar saya, Hesti Susilawati, dia akan melangsungkan pernikahan pada 8 September 2016,” ujar Rohib sambil membelai rambut keponakannya yang sudah terbujur kaku itu.
Ia kemudian membuka kantung mayat yang lain: ”Ini Saniati Binti Naji mertua saya, kalau ini Wiwid Sugiarto Binti Subagiyo istri saya, dan ini Fitara Ningrum (9) anak saya mas, Ya Allah…ga kuat saya,” ujarnya. Rohib makin histeris.
Tak hanya itu, dari lima orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam tahap pencarian tim SAR gabungan, dua masih anggota keluarga Rohib.
”Namanya Bagyo (50) dan Mistam (45) yang belum ditemukan mas. Semuanya ada enam mas,” ujarnya.
Jemari Rohib bergetar menunjukkah satu persatu keluarganya yang berada dalam kantong jenazah.
Hingga petang, tampak satu per satu kerabat korban berdatangan sambari membesarkan hati Rohib.
”Astagfirullah le, Piye iki (Astagfirullah, kenapa ini,-Jawa), besok kamu mau nikah,” ujar seorang wanita paruh baya sambil memeluk jenazah Hesti.
Tangisan di dalam ruangan evakuasi saling bersahutan, bahkan awak media sempat menangkap beberapa perawat rumah sakit turut menangis.
”Sabar ya bu, ini musibah kita semua, ibu harus kuat ya,” kata perawat yang berusaha menenangkan keluarga yang tampak tertekan.
Empat keluarga Rohib yang telah ditemukan meninggal itu dimakamkan di TPU Angrek Merah yang sebelumnya disemayamkan di rumah duka Jalan Pramuka Lorong Buru.,