Keseriusan kerja Pemerintah Kota Tanjungpinang diuji. Masyarakat sudah tidak sabar menanti Gedung Gonggong yang dibangun di area tepi laut Tanjungpinang siap digunakan dan dibuka untuk umum. Pasalnya keberadaan gedung itu diyakini bakal menambah daya tarik pariwisata ibu kota provinsi ini.
“Kalau sudah banyak masyarakat yang bertanya, artinya Pemko harus serius menyelesaikannya tepat waktu. Jangan bikin kecewa,” ucap Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungpinang, Ashadi Selayar, Rabu (14/9).
Untuk itu, Ashadi menegaskan, pada rapat kerja bersama instansi terkait dalam waktu dekat ini, Komisi III akan menanyakan perkembangan mutakhir Gedung Gonggong. Politisi Golkar ini juga bakal mengingatkan kembali bahwasanya pembangunan gedung itu jatuh tenggat pada akhir bulan ini. “Kalau tidak besok ya lusa ada rapat kerja bersama. Kami ingin dengar progresnya seperti apa,” ujarnya.
Sementara kini dari pagi ke malam, puluhan pekerja seolah tidak kenal lelah menggesa pembangunan Gedung Gonggong. Selain mengejar tenggat penyelesaian, ini perlu dilakukan mengingat gedung ini direncanakan bakal diresmikan bertepatan penyelenggaraan Sail Karimata 2016 dan Festival Bahari Kepri akhir Oktober mendatang.
“Karena rencananya memang mau diresmikan Pak Wapres,” kata Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono.
Riono menambahkan, momentum Sail Karimata yang disejalankan dengan Festival Bahari Kepri adalah sepaling-paling tepatnya untuk mengenalkan fasilitas baru yang dipunya Tanjungpinang. Kemudian tujuan kedua adalah menarik minat wisatawan. Karena selain bakal turut dijadikan satu dari ikon wisata Tanjungpinang, Gedung Gonggong juga bakal difungsikan sebagai pusat informasi pariwisata.
“Sebab itu, kami sudah menggesa kontraktor agar menepati janjinya,” jelas Riono.
Pembangunan Gedung Gonggong ini menghabiskan anggaran Rp 14,3 miliar yang telah disepakati sesuai kontrak kerja selama 225 hari. Dimulai pada 26 Februari lalu. Bila dihitung dengan kontrak kerja maka pekerjaan ini harus selesai pada bulan September mendatang. “Nanti juga ada masa pemeliharaan selama 180 hari,” pungkas Riono.