Puluhan debitur BTN Cabang Padang resah dan mendatangi bank yang berlokasi di Jalan Rasuna Said tersebut, karena beredar kabar subsidi rumah akan dicabut. Sementara pihak bank membantah hal tersebut.
“Bukan begitu, ini baru komunikasi belaka, tak ada keputusan apa-apa, percayalah,” kata Kepala Cabang BTN Padang, Ali Irfan, Rabu (31/8) malam.
Meski begitu, debitur masih bertahan di bank. Mereka berharap kepastian subsidi untuk kalangan bawah tidak dicabut, karena akan menyusahkan.
Awalnya, puluhan nasabah terkejut menerima informasi dari BTN. Informasi itu diterima para debitur sejak pagi. Satu-persatu mereka datang ke BTN. Mereka kemudian memprotes rencana pencabutan subsidi.
Debitur yang berjumlah puluhan orang itu memprotes terkait informasi dari KPR Sejahtera FLPP. Surat pemberitahuan tersebut mengatakan rumah yang dikredit tidak lolos verifikasi oleh BPKB. Sebab, harga jual rumah yang diperoleh dengan KPR Sejahtera FLLP melebihi ketentuan kebijakan pemerintah yang berlaku.
Dengan adanya kebijakan tersebut membuat sebagian warga yang telah membuat akad kredit pada 2014 merasa ditipu dan merasa dipermainkan BTN.