Sabtu , 4 Mei 2024
Breaking News

Jumlah Hewan Kurban di Bintan Turun Drastis

Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bintan memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah (H) telah dilaksanakan secara serentak di seluruh rumah ibadah umat islam yang ada di Kabupaten Bintan, Senin (12/9). Namun pelaksanaan kurban tidak semeriah tahun 2015 lalu, sebab jumlah hewan yang disumbangkan ke rumah Ibadah tahun ini mengalami penurunan sebanyak 155 ekor.

Dari catatan Kankemenag Bintan, tahun 2016 ini hewan kurban yang disumbangkan dari berbagai pihak ke rumah ibadah yang tersebar di 10 kecamatan berjumlah 220 ekor. Diantaranya, sebanyak 171 ekor sapi dan kambing yang berasal dari sumbangan masyarakat se kecamatan Bintan dan 49 ekor sapi dan kambing lagi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Polri dan institusi vertikal lainnya.

“Tahun lalu hewan yang dikurbankan mencapai 375 ekor sedangkan tahun ini hanya 220 ekor. Jadi penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan saat ini menglami penurunan sebanyak 155 ekor,” ujar Kepala Kankemenag Bintan, Erizal Abdullah ketika dikonfirmasi, Senin (12/9).

Secara rinci, kata dia, hewan kurban yang diperoleh tahun ini berasal dari Pemkab Bintan menyumbang 4 ekor sapi, Polres Bintan menyumbang 3 ekor sapi, Kankemenag Bintan menyumbang 2 ekor sapi, dan UIP II PT PLN Medan menyumbang 10 ekor sapi dan 30 ekor kambing. Sedangkan hewan kurban yang disumbangkan oleh masyarakat se Kabupaten Bintan berjumlah 171 ekor yang terdiri dari 113 ekor sapi dan 58 ekor kambing.

Jumlah hewan yang dikurbankan, lanjutnya, selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Untuk 2014 jumlah hewan kurban mencapai 402 ekor yang terdiri dari 306 ekor sapi dan 96 ekor kambing. Kemudian di 2015 terkumpul 375 ekor hewan kurban yang terdiri dari 253 ekor sapi dan 122 ekor kambing. Sedangkan tahun ini hanya diperoleh 220 ekor hewan yang dikurbankan yaitu terdiri dari 132 ekor sapi dan 88 ekor kambing.

“Penurunan sumbangan hewan kurban itu disebabkan dari berbagai faktor. Intinya karena terjadi krisis besar terhadap niat tulus dan iklasnya seseorang. Kemudian faktor ekonomi yang menyebabkakan pendapatan perkapita masyarakat menurun dan juga musibah defisit anggaran yang melanda pemerintah,” bebernya.

Ditambahkannya, hewan kurban yang disalurkan ke rumah Ibadah itu akan disembelih dan dibagikan ke fakir miskin, mualaf, kaum duafa, janda-janda, anak yatim piatu serta pihak yang berhak menerima. Diharapkan, hewan kurban juga bisa disalurkan ke daerah terpencil seperti kampung-kampung, kawasan pelosok maupun pulau-pulau teluar. Sebab, selama ini daerah tersebut tak pernah merasakan meriahnya Hari Raya Idul Adha.

“Agar hewan kurban tak semakin menurun kedepannya. Kita minta seluruh pengurus masjid maupun majelis taklim menghidupkan kembali arisan hewan kurban. Lalu kelolalah manajemen keuangan untuk hewan kurban sebaik mungkin,” pungkasnya.

loading...

Lihat Juga

Target Raih Predikat WTP Kandas, Pemkab Lingga Segera Berbenah

Target Kabupaten Lingga untuk meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) seperti yang didengung-dengungkan Bupati Lingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *